MENJELANG Lebaran, keberadaan kue kering sangat diminati oleh
masyarakat. Jika kita pintar meilihat peluang, bukan tidak mungkin kue
kering dapat menjadi awal dari sebuah usaha. Dengan perhitungan yang
tepat, keuntungan yang didapat dari bisnis ini bisa jadi lebih besar
dibandingkan dengan agen kue.
Menurut mereka, ditambah dengan culture Indonesia yang terbiasa menyajikan kue kering menjelang hari raya keagamaan. Akan dirasa pas untung merencanakan bisnis membuat kue kering. "Target pasar produk kue sangat beragam, mulai dari perorangan hingga pasar tradisional atau modern," kata mereka seperti dilansir dari buku "99 Bisnis Anak Muda", yang ditulis oleh Malahayati dan Hendry E Ramadan.
Modal Awal
Untuk memulai pembuatan kue kering ini, kita memerlukan modal awal sekira Rp1,5 juta. Modal awal digunakan untuk membeli peralatan, dengan rincian mixer Rp500 ribu, oven Rp500 ribu, loyang Rp200 ribu, dan timbangan Rp300 ribu.
Meski demikian, peralatan tersebut akan mengalami penyusutan setelah digunakan sekira empat tahun, dan memiliki nilai residu sebesar Rp1.500. "Dengan menggunakan metode penyusutan garis lurus, biaya pernyusutan per tahun mencapai Rp31.200 per bulan," ungkap mereka.
Dari modal tersebut, diperkirakan dapat menghasilkan sebanyak 200 toples, dengan harga jual per toples mencapai Rp25 ribu, maka dapat menghasilkan Rp5 juta. Meski demikian terdapat biaya-biaya lainnya yang harus diperhitungkan sebagai ongkos produksi.
Adapun biaya-biaya produksi tersebut diperkirakan mencapai Rp3,861 juta berisi dari:
Bahan baku kue senilai Rp2 juta
Stoples 20 buah senilai Rp200 ribu,
Pita senilai Rp30 ribu,
Upah pegawai (jika menggunakan bantuan), senilai Rp800 ribu
Listrik dan air Rp500 ribu, dan
Biaya lainnya Rp300 ribu.
Dengan demikian, maka laba bersih per bulan diperkirakan mencapai Rp1.138.800.
Dalam memulai bisnis kue kering ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain, keterampilan dan pengetahuan membuat kue yang lezat, strategi pemasaran yang tepat, memiliki jaringan pemasaran yang luas, serta memiliki keterampilan memilih jenis kue yang akan dijual. Kita juga harus memiliki jaringan yang luas untuk memperlancar pemasaran.
Beragamnya kue yang akan dijual juga mempengaruhi pemasaran anda. Memang, modal yang dibutuhkan akan lebih besar jika kita memadukan beberapa jenis kue, namun jangan takut, karena peluang keuntungannya juga akan semakin besar. Selain itu, kita harus mengetahui cara mengepak kue kering yang baik dan benar, jangan sampai karena kesalahan pengemasan maka akan merusak produk.
Yang juga harus diperhatikan, adalah bagaimana membaca selera konsumen. Dengan memanfaatkan momentum, maka kita bisa melihat kue apa yang laris di pasaran. Akan tetapi, kita juga harus mengenali karakteristik dari kue tersebut. Misalanya, berapa lama kue tersebut dapat bertahan, lama waktu pembuatan, atau seberapa rapuh kue tersebut.
Strategi Bisnis
Dalam pemasaran produk, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk membuat usaha ini maju. Pertama, penciptaan kreasi rasa dan bentuk baru kue harus dipikirkan agar orang tidak bosan, selain itu kualitas dari setiap kue kering yang dihasilkan juga harus diperhatikan.
Ketiga, bersikap ramah terhadap pelanggan, kalau perlu buat sistem membership jika memungkinkan. Keempat, jadikan saingan menjadi sumber inspirasi dan tempat belajar, ambil positifnya dan buang negatifnya.
Selain itu, penentuan harga yang kompetitif dan formulasi tepat untuk penjualan produk juga menjadi kunci keberhasilan dari penjualan produk anda. Terakhir, anda dapat memanfaatkan internet dan media sosial untuk berpromosi, caranya, dengan memajang foto-foto hasil kreasi Anda.
Hambatan
Dalam memulai setiap usaha, pastilah memiliki hambatan tersendiri, seperti bisnis kue kering. Sulit membuat kreasi jenis kue baru bisa jadi merupakan hambatan untuk memulai bisnis ini.
Ditambah dengan hambatan konsumen, karena kue kering banyak disajikan saat hari raya keagamaan, tidak heran jika kemungkinan menjajakan kue kering di luar dari hari raya tersebut akan sepi pembeli. Namun, hambatan tersebut dapat dijadikan sebagai bekal untuk bisa menghadapinya. Dalam memulai suatu bisnis kita harus hadapi dengan optimistis.
Menurut mereka, ditambah dengan culture Indonesia yang terbiasa menyajikan kue kering menjelang hari raya keagamaan. Akan dirasa pas untung merencanakan bisnis membuat kue kering. "Target pasar produk kue sangat beragam, mulai dari perorangan hingga pasar tradisional atau modern," kata mereka seperti dilansir dari buku "99 Bisnis Anak Muda", yang ditulis oleh Malahayati dan Hendry E Ramadan.
Modal Awal
Untuk memulai pembuatan kue kering ini, kita memerlukan modal awal sekira Rp1,5 juta. Modal awal digunakan untuk membeli peralatan, dengan rincian mixer Rp500 ribu, oven Rp500 ribu, loyang Rp200 ribu, dan timbangan Rp300 ribu.
Meski demikian, peralatan tersebut akan mengalami penyusutan setelah digunakan sekira empat tahun, dan memiliki nilai residu sebesar Rp1.500. "Dengan menggunakan metode penyusutan garis lurus, biaya pernyusutan per tahun mencapai Rp31.200 per bulan," ungkap mereka.
Dari modal tersebut, diperkirakan dapat menghasilkan sebanyak 200 toples, dengan harga jual per toples mencapai Rp25 ribu, maka dapat menghasilkan Rp5 juta. Meski demikian terdapat biaya-biaya lainnya yang harus diperhitungkan sebagai ongkos produksi.
Adapun biaya-biaya produksi tersebut diperkirakan mencapai Rp3,861 juta berisi dari:
Bahan baku kue senilai Rp2 juta
Stoples 20 buah senilai Rp200 ribu,
Pita senilai Rp30 ribu,
Upah pegawai (jika menggunakan bantuan), senilai Rp800 ribu
Listrik dan air Rp500 ribu, dan
Biaya lainnya Rp300 ribu.
Dengan demikian, maka laba bersih per bulan diperkirakan mencapai Rp1.138.800.
Dalam memulai bisnis kue kering ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain, keterampilan dan pengetahuan membuat kue yang lezat, strategi pemasaran yang tepat, memiliki jaringan pemasaran yang luas, serta memiliki keterampilan memilih jenis kue yang akan dijual. Kita juga harus memiliki jaringan yang luas untuk memperlancar pemasaran.
Beragamnya kue yang akan dijual juga mempengaruhi pemasaran anda. Memang, modal yang dibutuhkan akan lebih besar jika kita memadukan beberapa jenis kue, namun jangan takut, karena peluang keuntungannya juga akan semakin besar. Selain itu, kita harus mengetahui cara mengepak kue kering yang baik dan benar, jangan sampai karena kesalahan pengemasan maka akan merusak produk.
Yang juga harus diperhatikan, adalah bagaimana membaca selera konsumen. Dengan memanfaatkan momentum, maka kita bisa melihat kue apa yang laris di pasaran. Akan tetapi, kita juga harus mengenali karakteristik dari kue tersebut. Misalanya, berapa lama kue tersebut dapat bertahan, lama waktu pembuatan, atau seberapa rapuh kue tersebut.
Strategi Bisnis
Dalam pemasaran produk, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk membuat usaha ini maju. Pertama, penciptaan kreasi rasa dan bentuk baru kue harus dipikirkan agar orang tidak bosan, selain itu kualitas dari setiap kue kering yang dihasilkan juga harus diperhatikan.
Ketiga, bersikap ramah terhadap pelanggan, kalau perlu buat sistem membership jika memungkinkan. Keempat, jadikan saingan menjadi sumber inspirasi dan tempat belajar, ambil positifnya dan buang negatifnya.
Selain itu, penentuan harga yang kompetitif dan formulasi tepat untuk penjualan produk juga menjadi kunci keberhasilan dari penjualan produk anda. Terakhir, anda dapat memanfaatkan internet dan media sosial untuk berpromosi, caranya, dengan memajang foto-foto hasil kreasi Anda.
Hambatan
Dalam memulai setiap usaha, pastilah memiliki hambatan tersendiri, seperti bisnis kue kering. Sulit membuat kreasi jenis kue baru bisa jadi merupakan hambatan untuk memulai bisnis ini.
Ditambah dengan hambatan konsumen, karena kue kering banyak disajikan saat hari raya keagamaan, tidak heran jika kemungkinan menjajakan kue kering di luar dari hari raya tersebut akan sepi pembeli. Namun, hambatan tersebut dapat dijadikan sebagai bekal untuk bisa menghadapinya. Dalam memulai suatu bisnis kita harus hadapi dengan optimistis.
0 komentar:
Posting Komentar